Chipset Laptop Rusak, Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasi!

Rizal Cemerlang

Chipset Laptop Rusak
Ilustrasi Chipset Laptop Rusak, Source: idevice.sg

Mendapati chipset laptop rusak memang jadi satu masalah besar bagi para pemilik. Pasalnya teknologi tersebut cukup penting bagi kelangsungan operasional perangkat. Contohnya saja menghubungkan prosesor, memori, kartu grafis, dan berbagai hal lainnya

Jika chipset laptop rusak, maka secara otomatis kinerjanya tidak akan berjalan dengan normal, bahkan bisa mati total. Adapun penyebab insiden tersebut dikarenakan bermain game berat, menggunakan program tidak sesuai spesifikasi laptop, atau membuka banyak aplikasi sekaligus.

Kemudian kalian mungkin tidak sadar menggunakan laptop di tempat panas, lembab, maupun terkena sinar matahari langsung juga memicu kerusakan. Hal tersebut cukup berbahaya karena membuat suhu perangkat naik sehingga chipset laptop rusak.

Lalu, apa saja penyebab lainnya, gejala, serta cara mengatasi chipset laptop rusak? Tentu serangkaian masalah tadi harus dicarikan solusinya. Agar kalian tidak bingung lebih jelasnya simak ulasan berikut ini!

Penyebab Chipset Laptop Rusak

Penyebab Chipset Laptop Rusak
Source: www.hp.com

Untuk mengatasi chipset laptop rusak, kalian perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Ada beberapa faktor penyebab kerusakan chipset tersebut, antara lain:

  • Overheat
    Overheat adalah kondisi di mana suhu laptop menjadi terlalu panas akibat penggunaan berlebihan maupun pendinginan kurang optimal. Overheat bisa merusak chipset laptop karena membuatnya bekerja terlalu keras dan mengalami stres termal. Overheat biasanya disebabkan oleh sering bermain game berat, menggunakan program tidak sesuai spesifikasi laptop, atau menumpuk debu pada kipas serta heatsink.
  • Kipas tidak berfungsi
    Kipas laptop berfungsi untuk mendinginkan prosesor dan chipset dengan mengeluarkan udara panas dari dalam laptop. Jika kipas tidak berfungsi, maka udara panas akan terperangkap di dalam laptop serta menyebabkan overheat. Kipas tidak berfungsi biasanya karena rusak, kotor, maupun terhalang oleh benda asing.
  • Kerusakan listrik
    Kerusakan listrik terjadi karena adanya lonjakan tegangan, arus pendek, maupun korsleting pada laptop. Masalah listrik cenderung membuat chipset rusak karena membuatnya terbakar, meleleh, maupun pecah. Kerusakan listrik bisa disebabkan oleh adaptor tidak sesuai, kabel rusak, maupun colokan bermasalah.
  • Salah Upgrade Hardware
    Upgrade hardware adalah proses mengganti atau menambah komponen laptop untuk meningkatkan performanya. Namun, jika upgrade hardware dilakukan dengan salah, bisa menyebabkan chipset laptop rusak. Misalnya, mengganti prosesor yang tidak kompatibel, memasang memori dengan kecepatan yang berbeda, maupun menginstal kartu grafis terlalu besar.
  • Kerusakan Fisik
    Rusak secara fisik terjadi karena laptop terjatuh, terbentur, maupun terkena benda keras. Kerusakan fisik bisa membuat chipset rusak karena membuatnya retak, patah, maupun lepas dari motherboard. Kerusakan fisik biasanya juga disebabkan oleh tidak hati-hati dalam membawa maupun menyimpan laptop, serta tidak menggunakan tas laptop yang sesuai.

Ciri-ciri Chipset Laptop Rusak

Ciri ciri Chipset Laptop Rusak
Source: www.indiamart.com

Selain penyebab, kalian juga bisa mengetahui bagaimana jika terjadi kerusakan chipset laptop. Pasalnya terdapat indikator atau gejala ketika perangkat sedang digunakan. Adapun beberapa ciri-ciri bahwa chipset laptop rusak, antara lain:

  • Laptop Tidak Bisa Menyala
    Ini adalah gejala paling parah dan menunjukkan bahwa chipset laptop sudah rusak total. Laptop tidak menyala karena chipset tidak bisa mengirimkan sinyal ke prosesor, memori, dan perangkat lainnya. Biasanya, laptop tidak menyala disertai tidak adanya lampu indikator, suara kipas, maupun bunyi beep.
  • Laptop Sering Restart atau Hang Sendiri
    Ini adalah gejala cukup umum dan menunjukkan bahwa chipset mengalami rusak ringan maupun sedang. Laptop sering hang maupun restart sendiri karena chipset tidak bisa mengatur aliran data dan sinyal dengan baik. Biasanya, laptop sering hang atau restart sendiri disertai layar yang blank, biru, maupun bergaris.
  • Laptop Tidak Bisa Mendeteksi Perangkat
    Ini adalah gejala yang jarang terjadi dan menunjukkan bahwa chipset mengalami rusak pada bagian tertentu. Laptop tidak mendeteksi perangkat karena chipset tidak bisa berkomunikasi dengan perangkat tersebut. Biasanya, laptop tidak mendeteksi perangkat disertai pesan error, suara beep, maupun kode LED.

Cara Mengatasi Chipset Laptop Rusak

Cara Mengatasi Chipset Laptop Rusak
Source: www.udemy.com

Ada beberapa cara untuk mengatasi chipset laptop rusak, tergantung pada tingkat kerusakannya. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan guna mengatasi laptop rusak.

1. Periksa Kondisi Chipset Laptop

Chipset laptop adalah komponen berbentuk chip atau IC (integrated circuit) yang terletak di motherboard. Chipset laptop bisa rusak karena overheat, kerusakan listrik, upgrade hardware yang salah, maupun kerusakan fisik.

Jika chipset laptop rusak, maka laptop tidak akan bisa beroperasi dengan baik atau bahkan menyala. Untuk mengecek kondisi chipset laptop, kalian dapat menggunakan beberapa cara, seperti:

  • Melihat Tampilan Layar Laptop
    Jika layar laptop menampilkan gambar tidak normal, seperti garis-garis, warna-warna, maupun pixel-pixel, maka kemungkinan besar chipset laptop yang berhubungan dengan kartu grafis atau VGA (video graphics adapter) rusak. Jika layar laptop tidak menampilkan apa-apa atau hitam, maka kemungkinan besar chipset laptop yang berhubungan dengan prosesor atau CPU (central processing unit) rusak.
  • Mendengarkan Suara Beep Laptop
    Jika perangkat mengeluarkan suara beep yang berbeda-beda saat dinyalakan, maka itu adalah kode kesalahan yang menunjukkan bahwa salah satu komponen rusak, termasuk chipset. Kalian bisa mencari tahu arti dari suara beep laptop dengan menggunakan manual book laptop maupun mencarinya di internet.
  • Menggunakan Software Diagnostik
    Jika laptop masih dapat menyala serta masuk ke sistem operasi, kalian bisa menggunakan software diagnostik untuk mengecek kondisi chipset laptop. Software diagnostik adalah software yang dapat melakukan pemeriksaan dan pengujian pada komponen laptop, termasuk chipset. Beberapa contoh software diagnostik yang bisa kalian gunakan adalah CPU-Z, GPU-Z, HWiNFO, serta AIDA64.

2. Periksa Suhu Laptop

Salah satu penyebab chipset laptop rusak adalah overheat atau panas berlebih. Overheat dapat terjadi karena beberapa komponen laptop bekerja terlalu keras untuk menjalankan program atau game berat. Overheat juga bisa terjadi karena kipas laptop tidak berfungsi dengan baik atau ventilasi udara laptop tertutup oleh debu.

Untuk mengecek suhu laptop, kalian dapat menggunakan beberapa software, seperti HWMonitor, SpeedFan, atau Core Temp. Software ini bisa menampilkan suhu prosesor, chipset, harddisk, dan komponen lainnya. Jika suhu laptop terlalu tinggi, segera turunkan dengan cara:

  • Matikan laptop serta biarkan dingin terlebih dahulu.
  • Bersihkan debu menempel pada kipas, heatsink, dan ventilasi udara laptop dengan menggunakan kuas, kain, maupun kompresor angin.
  • Ganti pasta thermal pada prosesor serta chipset dengan yang baru. Pasta thermal adalah bahan yang berfungsi untuk menghantarkan panas dari prosesor dan chipset ke heatsink. Jika pasta thermal sudah kering atau habis, maka panas tidak akan terhantar dengan baik serta menyebabkan overheat.
  • Gunakan cooling pad atau alas pendingin saat menggunakan laptop. Cooling pad adalah alat berisi kipas tambahan yang bisa membantu mendinginkan laptop.
  • Kurangi penggunaan program maupun game yang berat dan membutuhkan banyak sumber daya. Jika perlu, upgrade spesifikasi laptop agar sesuai dengan kebutuhan.

3. Periksa Kipas Laptop

Kipas laptop adalah komponen yang berfungsi untuk mendinginkan prosesor, chipset, dan komponen lainnya dengan mengeluarkan udara panas dari dalam laptop. Jika kipas laptop tidak berfungsi dengan baik, maka laptop akan mudah overheat dan menyebabkan chipset rusak.

Untuk mengecek kipas laptop, kalian dapat menggunakan software seperti SpeedFan atau HWMonitor. Software ini bisa menampilkan kecepatan putaran kipas laptop dalam satuan RPM (revolutions per minute). Jika kecepatan kipas laptop terlalu rendah atau nol, maka kipas laptop tidak berfungsi dengan baik. Ada beberapa kemungkinan penyebab kipas laptop tidak berfungsi, seperti:

  • Kipas Laptop Kotor dan Berdebu
    Debu yang menempel pada kipas laptop dapat mengganggu putaran kipas dan mengurangi aliran udara. Untuk membersihkan kipas laptop, kamu bisa menggunakan kuas, kain, maupun kompresor angin. Kalian juga dapat membuka casing laptop serta melepas kipas laptop untuk membersihkannya lebih mudah.
  • Kipas Laptop Aus
    Kipas laptop rusak atau aus bisa menyebabkan suara berisik, getaran, bahkan tidak berputar sama sekali. Untuk mengganti kipas laptop, kalian perlu membeli kipas laptop sesuai dengan tipe dan model laptop. Kalian juga dapat membawa laptop ke service center atau bengkel laptop untuk mengganti kipas laptop.
  • Kabel atau Konektor Kipas Laptop Putus
    Jika kabel atau konektor kipas laptop putus maupun lepas, maka kipas laptop tidak akan mendapatkan daya serta tidak dapat berputar. Untuk memperbaiki kabel atau konektor kipas laptop, kalian perlu membuka casing laptop dan mengecek kondisi kabel maupun konektor kipas laptop.

4. Lakukan Reset BIOS

BIOS (Basic Input Output System) adalah software yang berfungsi untuk mengatur serta menginisialisasi perangkat keras terhubung dengan motherboard, termasuk chipset. BIOS juga berperan dalam menjalankan sistem operasi pada laptop. Jika BIOS mengalami masalah atau error, maka bisa menyebabkan chipset rusak.

Untuk mengatasi masalah maupun error pada BIOS, kalian dapat melakukan reset BIOS. Reset BIOS adalah proses mengembalikan pengaturan BIOS ke kondisi awal atau default. Reset BIOS bisa membantu menghapus konfigurasi yang salah serta tidak sesuai dengan chipset laptop. Ada beberapa cara untuk melakukan reset BIOS, seperti:

  • Menggunakan Menu BIOS
    Jika laptop masih dapat masuk ke menu BIOS, kalian bisa melakukan reset BIOS dengan menggunakan menu BIOS. Caranya adalah sebagai berikut:
    • Tekan tombol F2, F10, F12, Del, atau Esc saat laptop dinyalakan.
    • Setelah masuk ke menu BIOS, kalian bisa mencari opsi berisi kata-kata seperti “Load Default Settings”, “Load Optimized Defaults”, “Load Setup Defaults”, atau “Reset to Default”.
    • Pilih opsi tersebut dan tekan Enter.
    • Kemudian, pilih opsi “Save and Exit” atau “Exit Saving Changes” serta tekan Enter lagi.
    • Laptop akan restart dan BIOS akan kembali ke pengaturan awal.
  • Menggunakan Jumper CMOS
    Jika laptop tidak dapat masuk ke menu BIOS, kalian bisa melakukan reset BIOS dengan menggunakan jumper CMOS. Jumper CMOS adalah komponen berbentuk pin atau klip di motherboard. Caranya adalah sebagai berikut:
    • Buka casing laptop serta mencari jumper CMOS yang biasanya berlabel “CLR_CMOS”, “CLEAR_CMOS”, “RESET_BIOS”, atau “JBAT1”.
    • Setelah menemukan jumper CMOS, kalian bisa melepasnya dari posisi normal dan memasangnya ke posisi reset.
    • Biarkan selama beberapa detik, lalu kembalikan jumper CMOS ke posisi normal.
    • Tutup casing laptop serta nyalakan laptop.
    • BIOS akan kembali ke pengaturan awal.
  • Menggunakan Baterai CMOS
    Jika laptop tidak memiliki jumper CMOS, kalian bisa melakukan reset BIOS dengan menggunakan baterai CMOS. Baterai CMOS adalah baterai berbentuk koin atau bulat di motherboard. Caranya adalah menggunakan baterai CMOS sebagai berikut:
    • Buka casing laptop dan mencari baterai CMOS yang biasanya berwarna perak atau hitam.
    • Setelah menemukan baterai CMOS, kalian bisa melepasnya dari soketnya dengan hati-hati.
    • Biarkan selama beberapa menit, lalu pasang kembali baterai CMOS ke soketnya.
    • Tutup casing laptop serta nyalakan laptop.
    • BIOS akan kembali ke pengaturan awal.

5. Mengganti Chipset Laptop

Jika kerusakan pada chipset laptop cukup parah, maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah dengan mengganti chipset laptop yang rusak. Namun, mengganti chipset laptop bisa menjadi proses yang cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus.

Selain itu, biaya untuk mengganti chipset rusak juga cukup mahal, tergantung pada jenis dan merk yang digunakan. Oleh karena itu, sebaiknya mengganti chipset laptop dilakukan oleh teknisi profesional berpengalaman.

6. Melakukan Reballing Atau Reflow Chipset Laptop

Jika chipset laptop rusak karena overheat, maka ada kemungkinan solder atau timah penghubung chipset dengan motherboard meleleh atau retak. Hal ini bisa menyebabkan chipset rusak karena tidak terhubung dengan baik dengan motherboard dan menyebabkan perangkat tidak bisa beroperasi dengan baik atau bahkan sama sekali.

Untuk memperbaiki solder atau timah meleleh maupun retak, kalian bisa melakukan reflow chipset laptop. Reflow adalah proses memanaskan chipset laptop dengan menggunakan blower, heat gun, maupun alat pemanas lainnya. Tujuannya adalah untuk melelehkan kembali solder atau timah retak dan membuatnya menempel kembali dengan chipset serta motherboard.

Reballing adalah proses mengganti solder atau timah meleleh maupun retak dengan yang baru. Tujuannya adalah untuk membuat koneksi lebih kuat dan tahan lama antara chipset serta motherboard. Reballing membutuhkan alat dan bahan lebih banyak serta rumit, seperti stasiun solder, stencil, bola timah, flux, dan lainnya.

Reflow dan reballing chipset laptop adalah proses yang cukup sulit serta berisiko. Jika tidak dilakukan dengan benar, maka bisa menyebabkan chipset maupun motherboard rusak lebih parah. Oleh karena itu, sebaiknya kalian membawa laptop kalian ke service center atau bengkel laptop profesional dan berpengalaman untuk melakukan reflow chipset laptop.

Kesimpulan

Sekian beberapa penyebab, gejala, dan cara mengatasi chipset laptop rusak, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Semoga bermanfaat dan membantu kalian yang mengalami masalah chipset rusak.

Bagikan:

Tags